Mengelola keuangan bulanan bisa jadi tugas yang paling menantang — terutama ketika penghasilan pas-pasan tapi kebutuhan terus bertambah. Banyak orang merasa pusing, bingung mulai dari mana, dan akhirnya memilih pasrah saja. Akibatnya, uang habis di tengah bulan, tabungan tak ada, dan utang pun mengintip.
Padahal, budget bulanan yang baik bukan soal rumus rumit atau penghasilan tinggi, tapi soal kesadaran dan kedisiplinan. Dengan metode sederhana dan konsisten, kamu bisa tetap cuan, hemat, dan hidup lebih tenang — tanpa stres tiap awal bulan.
Di artikel ini, kita akan bahas cara menyusun budget bulanan yang praktis, fleksibel, dan bikin kamu tetap cuan, bahkan kalau kamu ibu rumah tangga, pekerja lepas, atau anak kos!
Kenapa Perlu Bikin Budget Bulanan?
Bayangkan kamu punya peta untuk perjalanan jauh. Budget itu seperti peta dalam hidup finansialmu. Tanpanya, kamu bisa nyasar ke belanja impulsif, utang konsumtif, dan nol tabungan.
Berikut manfaat utama bikin budget bulanan:
✅ Menghindari kebocoran uang
✅ Tahu batas aman untuk belanja
✅ Bisa menabung dan investasi dengan teratur
✅ Mengurangi stres karena tahu posisi keuangan
✅ Bisa mencapai tujuan keuangan (beli rumah, haji, liburan)
Langkah-Langkah Bikin Budget Bulanan Simpel dan Nggak Bikin Pusing
Berikut 7 langkah mudah menyusun budget bulanan yang realistis:
๐ 1. Catat Semua Penghasilan
Langkah pertama, tahu dulu berapa uang yang masuk setiap bulan. Ini termasuk:
-
Gaji suami atau gaji sendiri
-
Penghasilan sampingan
-
Uang sewa (kalau punya properti)
-
Hasil usaha kecil-kecilan
-
Bonus, insentif, atau THR (jika ada)
Misalnya:
-
Gaji suami: Rp5.000.000
-
Penghasilan online shop: Rp1.000.000
Total pemasukan: Rp6.000.000
๐งพ 2. Buat Daftar Kebutuhan dan Pengeluaran Wajib
Setelah tahu pemasukan, saatnya mencatat pengeluaran rutin setiap bulan:
-
Sewa rumah/KPR: Rp1.000.000
-
Listrik dan air: Rp300.000
-
Belanja harian: Rp1.200.000
-
Uang sekolah anak: Rp500.000
-
Transportasi: Rp400.000
-
Pulsa/internet: Rp200.000
Catat juga cicilan (jika ada), zakat, atau sedekah rutin. Jangan lupa tagihan langganan digital (Netflix, Spotify, dll.)
๐ 3. Tentukan Pos-Pos Anggaran Utama
Kamu bisa pakai rumus klasik: 50/30/20
-
50% kebutuhan pokok (makan, tagihan, transportasi)
-
30% gaya hidup (jajan, hiburan, hobi)
-
20% tabungan dan investasi
Atau, buat sendiri sesuai prioritas. Contoh pembagian versi keluarga kecil:
Kategori | Jumlah |
---|---|
Kebutuhan Pokok | Rp3.000.000 |
Sekolah Anak | Rp500.000 |
Dana Darurat/Tabungan | Rp700.000 |
Hiburan & Jajan | Rp300.000 |
Sosial/Sedekah | Rp200.000 |
Cadangan (buffer) | Rp300.000 |
Total | Rp5.000.000 |
Sisa Rp1.000.000 bisa ditaruh di pos fleksibel, investasi, atau simpanan tak terduga.
๐ฆ 4. Pakai Sistem Amplop, Dompet Digital, atau Spreadsheet
Kamu bisa memilih cara paling nyaman:
๐น Amplop Fisik: Bagi uang sesuai kategori dalam amplop berbeda (belanja, pulsa, transportasi, dll.).
๐น Dompet Digital: Gunakan e-wallet terpisah untuk kebutuhan berbeda. Contoh: Dana untuk hiburan, GoPay untuk jajan, dan OVO untuk transportasi.
๐น Spreadsheet: Buat tabel sederhana di Excel/Google Sheet untuk memantau pos-pos setiap minggu.
๐ก 5. Sisihkan Tabungan dan Investasi di Awal (Bukan Sisa)
Jangan tunggu akhir bulan! Saat menerima penghasilan, langsung potong untuk ditabung. Misalnya:
-
10% untuk tabungan jangka pendek
-
5% untuk dana darurat
-
5% untuk investasi reksa dana/saham/emas
“Bayar diri sendiri dulu sebelum membayar orang lain.”
Menabung dan investasi seharusnya jadi prioritas, bukan sisa.
๐ฏ 6. Buat Tujuan Keuangan yang Jelas
Budget akan terasa lebih bermakna jika kamu tahu untuk apa kamu menabung.
Contoh:
๐ Dana pendidikan anak 5 tahun ke depan
๐ Uang muka rumah 3 tahun lagi
๐ Liburan keluarga ke Bali tahun depan
๐ฆ Dana darurat 6x pengeluaran bulanan
Dengan tujuan spesifik, kamu jadi lebih semangat menyisihkan dan tidak mudah tergoda belanja impulsif.
๐ 7. Evaluasi Setiap Minggu atau Bulan
Setiap akhir bulan, cek realisasi vs rencana.
-
Apa yang overbudget?
-
Mana yang bisa dikurangi bulan depan?
-
Apakah target tabungan tercapai?
Kalau perlu, ajak pasangan diskusi. Keuangan rumah tangga adalah tanggung jawab bersama, bukan cuma tugas satu pihak.
Tips Anti Pusing Saat Menyusun Budget
๐ฌ Jangan terlalu idealis. Buat budget yang realistis, bukan berdasarkan keinginan.
๐ฆ Sediakan pos “cadangan tak terduga” sekitar 5–10% dari total pengeluaran.
๐ Tahan godaan diskon dan belanja FOMO. Selalu kembali ke rencana awal.
๐ฉ๐ฉ๐ง๐ฆ Libatkan keluarga. Ajarkan anak hemat dan ajak pasangan terbuka soal uang.
๐ต Selalu catat! Tanpa pencatatan, budget hanya angan-angan.
Contoh Kasus: Budget Bulanan Ibu Rumah Tangga dengan Penghasilan Rp4 Juta
Misalnya, total pemasukan keluarga per bulan: Rp4.000.000
Berikut bisa jadi gambaran pembagiannya:
Pos Pengeluaran | Jumlah |
---|---|
Belanja Harian | Rp1.200.000 |
Listrik & Air | Rp250.000 |
Pulsa & Internet | Rp200.000 |
Transportasi | Rp300.000 |
Uang Sekolah Anak | Rp500.000 |
Tabungan | Rp400.000 |
Dana Darurat | Rp200.000 |
Hiburan & Jajan | Rp300.000 |
Sosial & Sedekah | Rp150.000 |
Cadangan Tak Terduga | Rp500.000 |
Total | Rp4.000.000 |
Catatan: Pos hiburan bisa disesuaikan bila ingin menambah tabungan atau investasi.
Bonus: Aplikasi Gratis yang Membantu Kelola Budget Bulanan
๐ฑ Money Lover – cocok untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran harian.
๐ฑ Monefy – tampilan simpel, cocok untuk pemula.
๐ฑ Catatan Keuangan Harian (Lokal) – aplikasi Indonesia dengan bahasa ringan.
๐ฑ Spendee – bisa sinkronisasi ke bank dan e-wallet.
๐ฑ Buku Warung – cocok untuk ibu-ibu yang punya usaha kecil.
Gunakan aplikasi yang paling nyaman agar kamu lebih konsisten dan tidak merasa terbebani.
Penutup: Budget yang Baik, Hidup Lebih Ringan dan Cuan
Menyusun budget bulanan tidak harus bikin pusing. Kuncinya adalah:
✅ Mulai dari pencatatan sederhana
✅ Disiplin terhadap batas yang sudah ditentukan
✅ Fokus pada tujuan jangka panjang
✅ Tetap fleksibel jika ada perubahan
Ingat, budget bukan penjara — tapi alat untuk merdeka secara finansial. Dengan budget yang teratur, kamu bisa hidup lebih tenang, hemat, dan tetap bisa menikmati hal-hal kecil dalam hidup tanpa rasa bersalah.
"Mengatur uang itu bukan soal matematika. Tapi soal niat, disiplin, dan kebiasaan."
Sudah Mulai Bikin Budget Bulanan Sendiri?
Kalau kamu punya tips lain, trik jitu, atau cerita sukses mengatur keuangan rumah tangga, yuk tulis di kolom komentar!
Dan jangan lupa bagikan artikel ini ke teman, saudara, atau grup ibu-ibu lainnya. Karena hidup hemat dan cuan bukan cuma mimpi — asal tahu caranya!