Pengertian Sosial-Entrepreneur
Mengenal Arti Social-Entrepreneur
Social-entrepreneur berasal dari gabungan dua kata; social dan entrepreneur. Arti social adalah masyarakat luas atau kemasyarakatan, lebih luas lagi kehidupan masyarakat. Sementara itu, entrepreneur adalah kewirausahaan. Jadi, pengertian atau makna social-entrepreneur itu bisa diartikan orang yang memiliki jiwa sosial dan menggunakan kemampuan entrepreneurship yang dimilikinya untuk melakukan perubahan di masyarakat, terutama di bidang kesejahteraan, pendidikan dan kesehatan.
Jadi, ada nilai lebih seorang social-entrepreneur dibandingkan entrepreneur. Memang, jadi seorang entrepreneur itu baik dan mulia. Tapi akan lebih baik dan mulia lagi jika entrepreneur itu kemudian beranjak lebih jauh lagi; jadi social-entrepreneur.
Dengan menjadi social-entrepreneur, dia membawa misi mulia dari langit -membantu kaum papa, mendidik orang marginal untuk mandiri, dan bahkan terangkat derajatnya dengan bisa mencecap kehidupan layak. Jadi, seorang social-entrepreneur itu memberikan inspirasi kepada lingkungan sekitar, mengobarkan api semangat dan bahkan jauh dari itu; menularkan jiwa sosial.
Kompetensi Bagi Social-Entrepreneur
Indonesia sekarang ini jelas membutuhkan kiprah para social-entrepreneur.
Apalagi, jika mau membuka mata lebar-lebar dan melihat kenyataan yang ada. Tidak sedikit anak yang putus sekolah. Angka kemiskinan masih tinggi. Bahkan, lulusan perguruan tinggi masih banyak yang belum mendapatkan pekerjaan. Pendek kata, masih banyak orang yang butuh uluran tangan.
Kondisi itu, tentu tak bisa sepenuhnya ditimpakan atau dibebankan kepada pemerintah. Jadi, yang dibutuhkan adalah partisipati dari setiap individu yang merasa teranggil untuk bisa menyingsingkan lengan baju dan turun tangan guna membantu orang-orang marginal, dan orang-orang yang hidup dalam kekurangan. Karena itu, tugas mulia ini menanti siapa pun saja untuk terlibat, atau tepatnya terjun ke tengah masyarakat untuk membawa perubahan dengan memanggul bendera social-entrepreneur.
Tapi, harus diakui tidaklah mudah untuk menjadi seorang wirausaha sosial. Sebab, ada dua hal penting yang harus dipenuhi untuk menjadi seorang social-entrepeneur.
Pertama, panggilan hati untuk mau berkorban dan membantu orang lain. Tanpa adanya rasa solidaritas seperti ini, rasanya akan sulit seorang yang memiliki jika entrepeneur mumpuni bisa menyisihkan waktu, tenaga, dan uang untuk membantu sesama. Inilah sebenarnya ruh dan jiwa yang harus dimiliki oleh seorang yang mau menjadi social-entrepeneur.
Kedua, memiliki jiwa kreatif, dan inovatif. Sebab, tanpa dituntang kreativitas, akan sulit seorang dalam mengembangkan usaha apalagi dibebani dengan tannggung jawab sosial bahkan memecahkan masalah di tengah masyarakat di mana dia harus mencari jalan keluar.
Pendek kata, dia dituntut untuk bisa mengembangkan ide brilian di dalam kepala menjadi realistis dan membumi.
Bisa jadi, ada banyak ide yang berkeliaran di kepala dalam mengembangkan bisnis atau usaha tersebut, tetapi jika tidak bisa merealisasikan tentu akan menjadi sia-sia atau tak bisa mengatasi permasalah di tengah masyarakat. Jadi, di sini, seorang social-entrepeneur harus bisa menjadi pembuka jalan, memberikan bimbingan dan arahan bagaimana kaum marginal di satu masyarakat itu bisa bangkit dari keterpurukan, kemudian berkembang menjadi maju, mandiri dan sukses.
Ketiga, seorang social-entrepeneur itu harus bisa menjadikan permasalahan yang teijadi di tengah masyarakat (rintangan dan halangan) sebagai peluang untuk mencari terobosan. Di sinilah dibutukan pribadi yang mumpuni, tahan banting, tak mudah menyerah dan keras dalam bekerja.