Tips Buat Orang Tua Yang Punya Anak Remaja

Tips Buat Orang Tua Yang Punya Anak Remaja


Berbicara mengenai pubertas dengan anak remaja adalah tugas yang menantang bagi kebanyakan orang tua. Biasanya, orang tua merasa terlalu tabu membicarakan beberapa masalah sensitif dengan anak-anaknya yang sudah memasuki masa puber.



Walaupun setiap orang dewasa pernah melewati masa puber yang alamiah ini, pada kenyataannya tidak semua orang tua mampu menghadapi perubahan yang terjadi pada anak remajanya. Selain butuh kesabaran dan pengertian, orang tua juga perlu membekali diri dengan berbagai informasi sehingga mampu memberikan penjelasan dan menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai pubertas kepada anak-anak mereka.


Perubahan biologis

Masa pubertas setiap anak tidaklah sama. Pada umumnya masa pubertas pada anak perempuan terjadi di umur 8 sampai 14 tahun yang ditandai dengan menstruasi pertama. Tanda lain yang muncul adalah adanya perubahan pada pay*d*ra dan pinggul yang semakin membesar, tubuh menjadi lebih tinggi besar dan tumbuhnya rambut-rambut di daerah tertentu.

Sementara masa pubertas bagi anak laki-laki berkisar antara mulai umur 12 sampai 16 tahun yang ditandai dengan mimpi basah. Tanda lain yang muncul adalah pembesaran testis, pertumbuhan penis yang semakin membesar, perubahan suara dan tumbuhnya rambut-rambut di daerah tertentu.


Perubahan sosial dan psikologis

Pubertas tidak saja berpengaruh pada perubahan fisik tapi juga berpengaruh pada perubahan sosial dan psikologis anak remaja. Misalnya saja anak Anda yang biasanya mau dipeluk oleh Anda saat melepasnya memasuki gerbang sekolah setiap pagi, sekarang meminta Anda untuk “menjaga jarak” dengannya, terutama jika anak Anda berada disekitar teman-teman sekolahnya.

Tips Bagi Orang Tua menghadapi anak remaja yang memasuki masa puber

Anak remaja memiliki banyak pertanyaan saat masa pencarian identitas diri ini. Anak Anda akan mulai bertanya dan ingin mengenal lebih jauh mengenai rokok, kekerasan, minuman keras/alkohol, rasa cinta kepada lawan jenis, s*ks dan lain sebagainya.

Sangat penting bagi orang tua untuk mendapatkan kepercayaan anak saat perubahan ini terjadi. Bagaimanakah cara orang tua menyikapi perubahan pada anak remajanya ini ? Apa saja yang sebaiknya orang tua lakukan untuk membantu anak-anak mereka melewati masa transisi ini?



Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu Anda menghadapi anak remaja Anda yang sudah memasuki masa puber:

Menjelaskan tentang perubahan fisik dan kesehatan reproduksi remaja

Sebagai orang tua Anda bisa membantu anak untuk siap dengan perubahan biologisnya. Pastikan anak mendapatkan penjelasan mengenai perubahan yang terjadi pada bagian tubuhnya yang mungkin pada awalnya akan menyebabkan rasa ketidaknyamanan pada anak juga mengenai sistem, fungsi dan proses reproduksi. Jelaskan pada anak bahwa perubahan fisik terjadi secara alamiah terhadap setiap orang dan masa puber adalah bagian dari proses pertumbuhan.

Orang tua sebagai sumber informasi utama

Anda sebagai orang tua sebaiknya adalah orang pertama yang menjadi tempat anak untuk bertanya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan pubertas. Anda harus siap menerima bahwa anak Anda telah melewati masa kanak-kanak, dan saat ini sudah memasuki masa puber, selanjutnya siap memasuki gerbang masa kedewasaan.

Siapkan diri Anda dengan informasi mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan pubertas yang diperlukan oleh anak Anda. Informasi bisa diberikan dengan cara menceritakan ke anak pengalaman-pengalaman Anda pribadi dan membelikan buku-buku yang berkaitan dengan puber untuk anak remaja Anda.

Jangan merasa sungkan menjawab pertanyaan anak mengenai sesuatu hal yang terkesan tabu untuk dibicarakan, misalnya, pertanyaan-pertanyaan mengenai masalah . Anak remaja Anda yang masih labil saat ini membutuhkan petunjuk dan nasihat dari Anda mengenai hal tersebut. Semakin bertambah usia anak, semakin besar pula rasa keingintahuannya.
Kehamilan usia dini dan penyakit menular adalah dua contoh kasus yang ditakutkan oleh para orang tua terjadi pada anak-anak remaja mereka. Hal tersebut biasanya terjadi karena orang tua lengah dan tidak ada, saat anak membutuhkan panutan atau arahan sementara godaan datang dari berbagai arah. Selain itu juga karena anak remaja pada umumnya belum memikirkan dengan serius resiko/konsekuensi tindakan yang dilakukan, serta belum bisa membedakan dengan baik antara cinta dan s*ks.

Cinta adalah emosi yang dilandasi oleh rasa ketertarikan dan kasih sayang. Cinta terkadang sulit dijelaskan dengan kata-kata, dan cinta bukan berarti s*ks. S*ks adalah ekspresi rasa cinta dan kasih sayang dalam sebuah pernikahan (bukan diluar pernikahan).

Jelaskan kepada anak remaja Anda pentingnya menghargai dan menjaga kehormatan dirinya. Hubungan s*ks adalah sebuah hal suci yang dilakukan antara dua orang yang saling mencintai pada saat yang tepat, yakni setelah memasuki lembaga perkawinan.

Tentunya kenakalan remaja bisa dicegah bila Anda menyampaikan informasi yang tepat dan mudah dicerna oleh anak Anda. Dengan berbekal panduan yang logis dari Anda maka niscaya anak akan terhindar dari godaan yang dapat menghancurkan masa depannya. Mendapatkan penjelasan dari orang terpercaya, dalam hal ini Anda sebagai orang tua, tentu akan lebih baik bagi anak dibandingkan jawaban dari teman-teman sebayanya atau informasi bebas di internet.

Pendidikan nilai agama dan moral sangat diperlukan

Di jaman sekarang ini pergaulan anak remaja sangat bebas dan kadang diluar kontrol. Hal ini tentu tidak lepas dari pengaruh media seperti majalah remaja, film/program TV yang tidak mendidik, pengaruh ajakan teman sebaya serta godaan meniru gaya hidup tokoh idola remaja yang melenceng dari norma dan nilai sosial.

Postingan Populer