Pola Hidup Sehat Pada Anak Ditanamkan Sejak Dini
Memulai Kebiasaan Sehat dan Baik Sejak Dini
Apakah memang berat memulai kebiasaan sehat dan baik sebagaimana kata orang-orang?
Kalau di ibaratkan sebagai sebuah jalan yang mendaki memang berbeda dengan memulai kebiasaan. Malah memuliah kebiasaan merupakan kebalikannya, jalan yang dilalui semakin menurun. Sehingga sambil lalupun akan sampai juga.
Namun, jalan yang mendaki itu akan lebih ringan apabila kebiasaan itu sudah dilakukan semenjak masa anak-anak. Cuma sayangnya mengajarkan kebiasaan baik kepada anak sering mengalami kegagalan. Mungkin ada beberapa hal yang bisa menjadi pemicu kegagalan tersebut. Sehingga dari kesalahan tersebut membuat mengajarkan kebiasaan baik dan sehat kepada anak menjadi jalan ditempat alias tidak ada kemajuan.
Kebiasaan baik adalah serangkaian perilaku yang menunjang kesehatan baik fisik maupun mental yang berdasarkan atas pilihan individu serta kesempatan yang diberikan oleh lingkungan sekitarnya. Kebiasaan hidup sehat itu misalnya menjaga kebersihan diri, melakukan aktivitas fisik dengan berolah raga secara teratur, mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat dan bergizi dan tak kalah pentingnya adalah istirahat (tidur) yang cukup.
Yang menjadi pertanyaannya adalah kapan sebaiknya memulai menanamkan kebiasaan baik dan sehat tersebut pada anak?
Menurut psikolog anak, Chitra Annisya kebiasaan hidup baik dan sehat bisa dimulai semenjak anak mulai menginjak usia 3 tahun. Mengapa? karena pada umur tersebut anak sudah bisa diajak diskusi tentang manfaat hidup sehat. Tantu saja hal ini dilakukan dengan bahasa - bahasa yang sesuai dengan usia anak. Tujuannya tentu supaya anak punya motivasi yang kuat sehingga mau melakukan kebiasaan sehat tanpa harus dengan paksaan.
Orang tua juga bisa menerangkan kepada anak dengan berolahraga yang rajin, minum susu serta memilih jajanan yang bergizi untuk menunjang pertumbuhan, menjadi tinggi. Pilihan jawaban yes or yes. Contohnya memberikan pilihan makanan sayur kangkung atau sop ketika meminta anak untuk makan. Kan keduanya adalah makanan sehat.".
Kebiasaan sehat tidak hanya berhubungan dengan kesehatan saja, melainkan juga memiliki banyak manfaat yang lain. Kebiasaan sehat yang sudah dimulai semenjak anak-anak, akan membuat anak tercukupi gizinya semenjak kecil.
Gizi dibutuhkan untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Manfaat lain, imunitas terhadap penyakit, kalau anak sudah kuat tentu akan kebal dan jarang sakitnya. Selain itu anak juga akan senang, giat secara aktif dan perkembangan kecerdasan menjadi optimal serta PD (Percaya diri).
Dari uraian tersebut diatas mari kita ambil kesimpulan
Tips dan Trik Menanamkan Kebiasaan Hidup Sehat
- Orang tua sebagai role model
- Libatkan seluruh anggota keluarga
- Lakukan kegiatan secara menyenangkan dan penuh kasih sayang
- Sesuaikan dengan usia anak
- Lakukan secara rutin dan konsisten
- Berikan variasi makanan/kegiatan.
- Menakut-nakuti secara berlebihan
- Mengancam anak
- Mudah menyerah
- Memberikan Gadget sebagai reward
- Menjanjikan reward, namun tidak di penuhi.
Mengatasi Kesalahan Yang Umum bagi Orangtua Dalam Menanamkan Kebiasaan Hidup Sehat
Banyak cara yang bisa dilakukan. Pada dasarnya orang tua memiliki ragam cara agar bisa menanamkan kebiasaan hidup sehat mulai sejak dini. Yang penting adalah orang tua harus terlebih dahulum memberikan contoh teladan kepada anak-anaknya. Karena orang tua merupakan model (figur) bagi anaknya.
Anak Banyak Gerak Jadi Cerdas
Orang tuang sering dibuat kewalahan menghadapi anak yang aktif. Tidak jarang orangtua lebih menginginkan anaknya diam duduk manis. Padahal gerakan-gerakan yang dilakukan justru bisa mengasah kecerdasan otak anak. Semakin anak aktif maka semakin aktif pula otaknya sehingga membangkitkan pola pikir cerdasnya. Sebuah Penelitan mendalam yang dilakukan oleh Neurasains perihal kematangan fungsi otak. Ternyata hasil penelitian menunjukkan usia anak tidak berbanding lurus dengan kematangan fungsi ota. Bisa saja anak yang berusia enam tahun memiliki tingkat kematangan otak yang setara dengan anak usia dua tahun. Hal ini terjadi karena otak yang menjadi sumber kontrol gerak tidak mendapatkan simulasi sehingga sel-sel syaraf otak tidak terkoneksi. demikian ungkapan pakar Neurasains Terapan dr Anne Gracia SpS pada saat perenting talkshow Pop Up Day Care Unilever.
Rangsangan atau stimulasi ini dapat diberikan antara lain dengan bermain dan belajar yang melibatkan gerakan tubuh. Semakin sering melakukan latihan, maka fungsi otakpun akan makin berkembang. Selama memberikan stimulasi anak juga harus diajak bicara.
Ada delapan kecerdasan majemuk yang dapat berkembang melalui stimulasi neurokinestetik seperti cerdas berbahasa, cerdas berhitung, cerdas spasial, cerdas fisik, cerdas musik, cerdas intrapersonal dan cerdas alam (natural).
Anne mengatakan, melalui gerak aktif terjadi kemampuan kematangan saraf yang mematangkan gerak reflek menjadi gerak yang terkendali dan terkoordinasi. Integrasi yang baik antara proses berpikir dan tubuh secara simultan akhirnya menghasilkan gerak yang memiliki tujuan, serta membentuk gerakan yang indah. Hal ini terkait dengan panca indera dan dua sistem keseimbangan sebagai penerima rangsangan.
Banyak gerak membuat anak menjadi cerdas karena anak akan terlatih. Semakin sering di latih maka fungsi otak akan berkembang.
Demikian Pola Hidup Sehat Pada Anak yang di tanamkan Semenjak dini. Semoga ada manfaatnya.
Anak Banyak Gerak Jadi Cerdas
Orang tuang sering dibuat kewalahan menghadapi anak yang aktif. Tidak jarang orangtua lebih menginginkan anaknya diam duduk manis. Padahal gerakan-gerakan yang dilakukan justru bisa mengasah kecerdasan otak anak. Semakin anak aktif maka semakin aktif pula otaknya sehingga membangkitkan pola pikir cerdasnya. Sebuah Penelitan mendalam yang dilakukan oleh Neurasains perihal kematangan fungsi otak. Ternyata hasil penelitian menunjukkan usia anak tidak berbanding lurus dengan kematangan fungsi ota. Bisa saja anak yang berusia enam tahun memiliki tingkat kematangan otak yang setara dengan anak usia dua tahun. Hal ini terjadi karena otak yang menjadi sumber kontrol gerak tidak mendapatkan simulasi sehingga sel-sel syaraf otak tidak terkoneksi. demikian ungkapan pakar Neurasains Terapan dr Anne Gracia SpS pada saat perenting talkshow Pop Up Day Care Unilever.
Rangsangan atau stimulasi ini dapat diberikan antara lain dengan bermain dan belajar yang melibatkan gerakan tubuh. Semakin sering melakukan latihan, maka fungsi otakpun akan makin berkembang. Selama memberikan stimulasi anak juga harus diajak bicara.
Ada delapan kecerdasan majemuk yang dapat berkembang melalui stimulasi neurokinestetik seperti cerdas berbahasa, cerdas berhitung, cerdas spasial, cerdas fisik, cerdas musik, cerdas intrapersonal dan cerdas alam (natural).
Kenapa bergerak bisa membuat cerdas ?
Anne mengatakan, melalui gerak aktif terjadi kemampuan kematangan saraf yang mematangkan gerak reflek menjadi gerak yang terkendali dan terkoordinasi. Integrasi yang baik antara proses berpikir dan tubuh secara simultan akhirnya menghasilkan gerak yang memiliki tujuan, serta membentuk gerakan yang indah. Hal ini terkait dengan panca indera dan dua sistem keseimbangan sebagai penerima rangsangan.
Banyak gerak membuat anak menjadi cerdas karena anak akan terlatih. Semakin sering di latih maka fungsi otak akan berkembang.
Demikian Pola Hidup Sehat Pada Anak yang di tanamkan Semenjak dini. Semoga ada manfaatnya.